Motto hidup : Kecil bahagia, muda senang-senang, tua kaya raya, mati masuk surga.

Pernah nggak kalian tulis ini di buku harian? Kalau saya sih pernah. Hahaha... Ini mungkin jadi cita-cita semua orang. Tapi pernahkah kalian merencanakannya dengan program hidup yang jelas? Belum tentu semua orang melakukannya. Mari kita bahas...

Kecil bahagia...
Kalau bagian ini, orang tua kitalah yang paling berperan. Bagaimana orang tua kita yang merencanakan pendidikan, kesehatan, dan tabungan masa depan supaya nggak nyusahin anak-anak di masa tuanya. Tapi sayang, nggak semua orang melek financial, termasuk orang tua kita mungkin.

Mati masuk surga...
Ini mah jadi urusan pribadi sesuai agama yang dipercayai masing-masing ya.

Muda senang-senang... dan Tua kaya raya...
Definisi senang-senang bagi tiap orang bisa berbeda-beda. Dulu saya beranggapan kalau gaji itu ya harus dihabiskan. Buat apa kerja kalau bukan untuk senang-senangin diri sendiri dan keluarga. Kamu juga begitu? Hahaha... cari temen. Tiap bulan pasti anggaran entertain jadi yang mendominasi, mulai nonton, ngopi cantik, shopping, salon, belum lagi novel yang new release minta dibeli. 
Terus bila muda senang-senangnya seperti ini, apakah tua bisa kaya raya? Gampang kan jawabannya?

Suatu saat ada musibah yang menimpa keluarga saya, kakak tertua harus di opname karena suatu penyakit. Tabungan mulai dikuras, asuransi nggak punya, bahkan nggak punya investasi selain rumah dan kendaraan yang memang dipakai sehari-hari. Oh no... ini nggak boleh kejadian lagi.

Sampai akhirnya saya hadir di acara "Yuk, Atur Uangmu" yang diadakan oleh Sinarmas MSIG Life dengan pembicara yang sangat mumpuni di bidang financial planning, yaitu Mba Mike Rini Sutikno. Disitu saya mulai terbuka matanya mengenai perencanaan keuangan untuk mencapai kebebasan finansial.


Kebebasan Finansial

Jangan Asal Nabung!
Ini sudah saya lakukan sebenarnya. Saya menabung hanya untuk barang-barang yang sedang diincar atau traveling yang lagi diimpikan. Saya pernah 2 bulan alokasikan budget shopping dan salon untuk membeli HP atau puasa ngopi dan nonton berbulan-bulan untuk biaya backpackeran seminggu ke Malaysia & Thailand. 
Tapi tujuan tabungan saya ini hanya bersifat konsumtif dan jangka pendek saja. Bagaimana bila terjadi emergency seperti yang pernah terjadi pada kakak saya? Ataukah saya siap bila terjadi PHK di kantor sekarang ini? *think

Jangan Simpan Telur di Satu Keranjang!
Selain menabung, investasi penting juga nih. Saya selalu beranggapan investasi itu nunggu kaya, punya cash yang nganggur, atau tiba-tiba menang hadiah lotre. Hehehe... 
Ternyata investasi tuh banyak yang murah lho. Jangan melulu lihat investasi rumah atau kendaraan yang belum terjangkau. Coba tengok beberapa produk investasi yang bisa disesuaikan dengan kondisi kantongmu. Mulai dari saham, obligasi, reksadana atau komoditas (logam mulia, valas dan properti). Kalau kamu cek harga-harga saham, bisa koq kamu coba beli dengan modal dibawah 1 juta. Berasa punya perusahaan ya ;)
Jangan simpan telur di satu keranjang. Ini jadi pesan pentingnya. Namanya investasi kadang bisa menghasilkan lebih dari ekspektasi, tapi jangan kaget kalau tiba-tiba hancur. Antisipasinya kita investasikan di beberapa tempat berbeda. Satu mati, masih ada yang bisa diselamatkan.

Jangan Salah Pilih Asuransi!
Asuransi diambil bukan karena ada yang akan meninggal, tapi karena ada orang yang harus tetap hidup
Saya baca kalimat ini berulang-ulang. Bener banget nih! Coba lihat sekeliling kita, berapa banyak orang yang terpuruk saat orang tuanya meninggal dunia dan mewariskan hutang? Berapa banyak anak yang putus sekolah saat orang tuanya sakit-sakitan? Atau berapa banyak istri yang putus asa saat suaminya di PHK? Nah asuransilah yang bisa mengambil peranan saat-saat itu. Tapi berapa banyak orang yang sudah punya polis asuransi? Asuransi kesehatan, asuransi pendidikan, asuransi jiwa, atau yang lainnya?
Saya sendiri baru punya satu polis asuransi kesehatan. Itupun fasilitas dari kantor. Jujur, saya pernah tertipu dengan asuransi unitlink. Beli karena nggak enak sama teman, tanpa tahu seperti apa produknya.
Saran saya, beli produk asuransi sesuai dengan kebutuhan dan jangan tergiur dengan bahasanya si agen. Namanya penjual, pasti dong yang ditampilkan hanya bagusnya saja, tanpa info minusnya apa. Kalau mau tahu produk asuransi yang beragam jenisnya, coba saja Asuransi Sinarmas MSIG Life. Jangan lupa pelajari dulu produknya yang memang kamu butuhkan.    

Jangan Takut Gagal Untuk Sukses!
"Sembilan dari sepuluh pintu rezeki ada dalam perdagangan."
Ini merupakan hadits yang memotivasi untuk mencoba berbisnis. Ada berbagai metode yang bisa kamu pilih, yaitu franchise, MLM, direct selling, join online platform atau bangun sistem sendiri. Namanya bisnis jatuh bangun adalah hal yang biasa. Orang yang sukses adalah orang yang telah berulang kali merasakan kegagalan, tapi dia mampu untuk bangkit lagi. Siapkah kamu untuk sukses?

Karena hidup nggak cuma buat hari ini, Yuk, atur uangmu!...


Tulisan ini diikutsertakan dalam event ini

Karena hidup nggak cuma buat hari ini...
18 Nov 2016






SHARE 2 comments

Add your comment

  1. Yeah, karena hidup nggak cuma untuk hari ini. Jangan takut gagal mumpung masih muda! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setujuh...
      Kata Pak Dahlan Iskan, "Tiap orang punya jatah gagal, habiskan jatah gagalmu ketika kamu masih muda."

      Hapus

monggo...

© Reni Susanti · DESIGNED BY SAHABAT HOSTING