Jangan Asal Kenyang

in , , by RenieZ, 11.02.00
Hidup untuk makan?
Atau makan untuk hidup?

Itu saya kembalikan lagi ke persepsi hidup kalian masing-masing. Bagi seorang food traveler, mendapatkan makanan enak dan unik mungkin merupakan hal yang menarik. Apalagi untuk makanan yang tidak semua orang bisa (atau tepatnya nggak jijik) untuk menikmatinya. Contohnya insect snack yang sangat terkenal dijajakan di Thailand. Saya sebenarnya sangat penasaran, tapi rasa jijik lebih dominan di otak saya saat berniat beli.

Kalau pertanyaan di awal tadi diajukan kepada saya, jelas saya pasti akan pilih makan untuk hidup. Seperti WhatsApp mesra yang selalu saya kirimkan kepada teman dekat saya dulu, 'Sayang... Kamu udah makan belum? Makan dong, nanti mati lho!'. Mesra dari mananya ya? Hahaha...

Saya merupakan tipikal omnivora atau pemakan segala. Apapun juga bisa saya lahap, kecuali karung dikecapin ya. Hihihi... Dan Alhamdulillah-nya juga ayah saya menurunkan gen yang bikin semua perempuan iri, yaitu gampang kurus dan susah gemuk. Mau makan apapun dan sebanyak apapun, faktanya timbangan saya rekornya di angka 50 kg aja. Dengan tinggi 165 cm, sangat kurang ideal pastinya. Dan saya pun sudah terbiasa dengan julukan tiang listrik, bambu runcing atau di bilang cacingan. But, I love myself no matter what other thinks.

Pemakan Segala

Tapi beberapa tahun ini, saya mulai aware dengan namanya makanan halal. Dulu saya beranggapan kalau makanan bukan berasal dari babi dan anjing itu pasti halal. Ternyata saya salah besar, Sodara-sodara! Saya dapatkan pengetahuan yang lumayan lengkap dari Group Facebook Indohalalcare Page dan berteman di Facebook dengan Mba Meili Amalia

Mata saya mulai terbuka lebar tentang betapa pentingnya Sertifikat Halal (SH) yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dari suatu produk. Bukan cuma makanan, bahkan produk selain makanan pun kian marak proses SH juga. Masyarakat terutama yang muslim sudah mulai jeli dalam memilih. Memang tidak sedikit yang mencibir tentang issue SH yang mudah diperjualbelikan. Saya sih lebih memilih mengkonsumsi sesuatu yang jelas kehalalannya daripada yang syubhat atau masih diragukan statusnya. Pasangan aja saya pilih yang jelas-jelas, apalagi soal makanan ;)





"Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu sebagai rizki yang halal dan baik, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya." 
(Q.S. Al-Maidah : 88)

20 April 2016
Cari yang halal aja yuks!
SHARE 4 comments

Add your comment

  1. Dari sumber yg halal, diperoleh dengan cara yg halal & digunakan untuk menghalalkan yg belum halal.
    Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yg tidak kita ketahui.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju banget! :)
      Karena apapun yg didapatkan & dikeluarkan kelak akan diminta pertanggungjawabannya

      Hapus
  2. Balasan
    1. Salam kenal juga Mba Iyah
      Moga manfaat
      Makasih udah berkunjung :)

      Hapus

monggo...

© Reni Susanti · DESIGNED BY SAHABAT HOSTING